1.
Kemunculan mahayana dan ajaran yang mendasar.
1. Ajaran yang absolut dan Tri kaya
2. Sunya sunyata
3. Samvrti Satya dan Paramartha Satya
4. Pudgala Nairatmya dan Dharma Nairatmya
5. Nirvana dan Samsara
6. Bodhisatva dan Sad Paramita
7. Dasabhumi dan Upaya Kausalya
8. Dharmadhatu, Bhutakoti dan Tathata
9. Alam Kehidupan dan Jalan Keselamatan
10. Fenomena Manusia dan Alaya Vijnana
2. Sunya sunyata
3. Samvrti Satya dan Paramartha Satya
4. Pudgala Nairatmya dan Dharma Nairatmya
5. Nirvana dan Samsara
6. Bodhisatva dan Sad Paramita
7. Dasabhumi dan Upaya Kausalya
8. Dharmadhatu, Bhutakoti dan Tathata
9. Alam Kehidupan dan Jalan Keselamatan
10. Fenomena Manusia dan Alaya Vijnana
2.
Keterangan tentang 4 mazab utama.
3.
Kedekatan sarvastivada dengan
perkembangan/pertumbuhan mahayana.
4.
9 sutta terpenting
5.
Bodhisattasila.
6.
Abhidhamma menurut yogacara dan vasubhandu.
Abhidharma yang
disusun Asanga kamum Yogacara
1. Saptadasabhumi Sastra Yogacaryabhumi
2. Sutralankara Tika
3. Madyatavibhaga Sastra Grantha
4. Vajrachedha Sutra Sastra
5. Yogavibhaga Sastra
6. Mahayanasamprarigraha Sastra
Sastra yang berhubungan dengan Abhidharma oleh Vasubandhu
1. Vidyamatrasiddhi
2. Pancaskandhaka sastra
3. Vidyamatrasiddhi Tri dasa sastra Karika
4. Karmasiddharprakarana Sastra
5. Dasabhumika Sastra Tika
6. Gayasirsha Sutra Tika
7. Baddharmapundarika Sutra Upadesa.
1. Saptadasabhumi Sastra Yogacaryabhumi
2. Sutralankara Tika
3. Madyatavibhaga Sastra Grantha
4. Vajrachedha Sutra Sastra
5. Yogavibhaga Sastra
6. Mahayanasamprarigraha Sastra
Sastra yang berhubungan dengan Abhidharma oleh Vasubandhu
1. Vidyamatrasiddhi
2. Pancaskandhaka sastra
3. Vidyamatrasiddhi Tri dasa sastra Karika
4. Karmasiddharprakarana Sastra
5. Dasabhumika Sastra Tika
6. Gayasirsha Sutra Tika
7. Baddharmapundarika Sutra Upadesa.
7.
Ciri-ciri mahayana.
1. Literatur
Sutra menggunakan Bhs Sansekerta
2. Lebih
bersifat filosofis, religi
3. Pencapaian
Nirvana dengan realisasi Prajna paramita
4. Setiap
makhluk mempunyai sifat kebuddhaan
5. Dukkha
merupakan ciri kehidupan yang bersifat maya
6. Mengajarkan
tantang yang absolut
7. Buddha
Historis merupakan pancaran dari Yang Absolut
8. Realisasi
Nirvana tidak hanya dicapai dengan usahanya sendiri tetapi juga melalui bantuan
orang lain
9. Bercita-cita
menjadi Bodhisatva
10. Nirvana
tidak dipahami sebagai kemenangan dari Samsara
8.
3 aspek mahayana.
1.
Aspek Penafsiran:
-
Progresif (Tidak kaku
dan melekat begitu saja terhadap ajaran Sang Buddha yang tersurat)
-
Liberal : bersemangat
mencari makna yang tersirat daripada
arti harafiah
2. Aspek Cita-cita : Positif
(pemenuhan sifat-sifat kebajikan/paramita) dengan jalan kebodhisatvaan
3. Aspek Metodik : Metode Upaya
Kausalya
9.
Konsep sunyata.
10. Tri
kaya.
1. Dharmakaya : tubuh halus dari Sang
Buddha, suatu kesatuan dengan yang
absolut yaitu Kenyataan dari alam universal, terlepas dari dualistik dan sifat
sebenarnya dari alam semesta.
2.
Sambhogakaya : Tubuh berkah, sinar yaitu Refleksi
dari tubuh dharmakaya yang sinar
keagungan
3.
Nirmanakaya : tubuh ujud yang nyata.
Nirmanakaya ad tubuh yang dipakai oleh Buddha untuk menolong para insan dari penderitaan. Tubuh tersebut dalam dunia terlihat Sakyamuni Goutama Buddha.
Nirmanakaya ad tubuh yang dipakai oleh Buddha untuk menolong para insan dari penderitaan. Tubuh tersebut dalam dunia terlihat Sakyamuni Goutama Buddha.
11. Samurti
satya dan paramatha satya.
Samvrti satya :
kebenaran yang umum, kenyataan yang nyata.
Candrakirti memberi 3 definisi Samvrti Satya :
1. Secara kata-kata yg diartikan menutup seluruh sifat sesungguhnya dari benda-benda sehingga mereka terwujud.
2. Hubungan yg saling berhubungan dari benda-benda yaitu kerelatifan sementara
3. Sifat konvensional ad apa yang biasa diterima oleh umum
Candrakirti memberi 3 definisi Samvrti Satya :
1. Secara kata-kata yg diartikan menutup seluruh sifat sesungguhnya dari benda-benda sehingga mereka terwujud.
2. Hubungan yg saling berhubungan dari benda-benda yaitu kerelatifan sementara
3. Sifat konvensional ad apa yang biasa diterima oleh umum
Paramartha Satya tidak dapat
diterangkan secara kata-kata bahasa dan termasuk pada keadaan yang tidak dapat
dikatakan. Paramartha hanya dapat
direalisasi oleh para arif bijaksana dalam usaha tekun dalam
penyempurnaan paramitta
12. Puggala
nairatnya dan naimatya nairatnya.
13. Nirvana
dan samsara.
Pengertian Nirvana
1. Sesuatu yg tak terungkapkan dengan
kata-kata, tanpa awal, tak berubah,
tanpa rusak
2. Sesuatu yg harus direalisasi oleh
pribadi seseorang/padamnya nafsu-nafsu
3. Nirvana adalah keselamatan dan
kedamaian abadi.
Ada 4 cara pengunkapan Nirvana dalam mahayana
1. Negatif
2. Positif
3. Paradoksal
4. Simbolik
Ada 4 cara pengunkapan Nirvana dalam mahayana
1. Negatif
2. Positif
3. Paradoksal
4. Simbolik
14. Sad
paramitta, dasa paramitta menurut theravada dan mahayana.
1. Sad
Paramitha
1.
dana(perbuatan luhur ttg beramal)
2.
Sila (hidup bersusila0
3.
Khsanti (kesabaran)
4.
Virya (semangat)
5.
Dhyana (samadi)
6.
Prajna (kebijaksanaan)
2. Dasa
Paramitha Hinayana
1.
Dana
2.
Sila
3.
Nekkhama (menghindari diri dari nafsu indria)
4.
Panna (Kbijaksanaan)
5.
Virya
6.
Khanti
7.
Sacca (kebenaran)
8.
Adhitana (tekad yangmantap)
9.
Metta (cinta kasih
10. Upekkha
(keseimbangan batin)
3.
Dasa Paramitha Mahayana
1.
Dana
2.
Sila
3.
Khsanti
4.
Virya
5.
Dhyana
6.
Praajna
7.
Upaya kausalya (metode untuk menerangkan dammaa
8.
Pranidana (janji)
9.
Bala (kekuatan)
10. Jhana
(ketenagan batin)
15. Dasa
bhumi.
- Pramudita (kebahagiaan) ; Berdana
- Vimala (murni bersih) ; sila
- Prabhakari (cemerlang) ; ksanti
- Arismati (menyala berkobar-kobar) ; Virya
- Sudurjaya (tak terkalahkan) ; Dhyana
- Abhimukti (menuju bodhi) ; Prajna
- Durangama (berjalan jauh) ; Upaya Kausalya
- Acala (teguh tak teregoncangkan) ; Pranidana
- sadhumati (pikiran baik) ; Bala
- Dharmamegha (mega dhamma) ; Jhana
16. Upaya
kausalya.
adalah metode dlm Mahayana untuk
menerangkan dhamma SB, metode ini sifatnya praktis. Misalnya keetika penyebaran
agama Buddha tersebar kedaerah-daerah lain, maka dg tanpa mengubah nilai
spiritual yg terkandung ajaran, digunakan metode yg lincah dan lunak untuk
membimbing umat mencapai pengertian pada Buddha Dharma.
Berbagai macam cara SB dlm meneranagkan Dhamma, seperti :
- Sutra : Kotbah* SB dlm menerangkan dhamma
- Gatha : Syair* pujaan/ pujian yg mengisahlan pujaan*.
- Ittivuttaka : mengisahkan kehidupan lalu para siswa.
- Jataka : mengisahkan kehidupan tathagata
- Adbhuta : mengisahakn kemujizxatan SB serta bodhisattva
- Nida : mengisahkan sebab akibat
- Aupanya : dg perumpamaan yg mudah untuk menerangkan hal-hal yg sukar dimengerti
- Geya : syair yg sdsiucapkan untuk menyimpulkan apa yg telah diterangkan semula serta menitik beratkan artinya
- Upadesa : menerangkan hal-hal yg sukar dimengerti dg cara tanya jawab.
Upaya Kausalya memungkinkan dipergunakan metode yg
beragam dan bervariasi, apakah dg bakti puja, pembacaan doa, upacara agama,
pembakaran dupa dan pemasangan lilin serta pembacaan sutra atau medetasi dsb.
Terserah kpd mereka dan kesanggupan umat masing-masing dlm melakukannya juga
termasuk dlm pembabaran dhamma. Upaya kausalya mrp metode yg praktis dan sesuai
dg kondisi dan situasi. Untuk maksud mengembangkan kebajikan, peningkatan
spiritual maupun penyebaran dhamma itu sendiri demi mencapai cita-cita tinggi.
17. Alaya
vijnana.
18. Panca
dyani buddha, panca dyani bodhisatta dan manussa budha.
19. Samparigraha
10.
20. Relief
borobudur.
21. 10
tingkatan alam menurut ajaran thien thai.
22. Sutra-sutra
yang dijadikan pedoman thien thai.
23. 10
teori mendalam dari aliran avatamsaka.
24. 6
kekhususan dalam avatamsaka.
25. Silsilah
zen.
26. Patriat
zen.
27. 4
macam mandala.
28. 3
aspek upacara tantra.
29. Risalah-risalah/naskah-naskah
kuno filsafat madyamika.
30. Aliran
abhidhamma ghosa.
31. Aliran
sadya siddhi.
32. Pemujaan
mahayana.
33. Inti
sari zen.
34. Aliran-aliran
zen.
35. Sumber
literatur zen.
36. Perbedaan
tao, buddhisme dan konfusianisme.
37. Persamaan
tao, buddhisme dan konfusianisme.
38. Sutra
yang dijadikan pedoman oleh aliran sukhavati
39. Alam
kehidupan dalam mahayana.
40. Catur
agama.
41. Pratimoksa
bhikshu dan bhikshuni.
42. Persamaan
antara mahayana dan hinayana.
1.
TIdak menolak ajar an tentang Dukkha serta usaha
pembebasannya
2.
Adanya ajaran kelahiran kembali
3.
Adanya hukum karma
4.
Realitas dan kenyataan dunia adalah mengalami
perubahan
5.
Tak ada aku dalam diri setiap orang
6.
Bercita-cita mencapi pembebasan
7.
Pembebasan tercapai dengan lenyapnya keserakahan,
kebencian dan pandangan yang keliru
8.
Mempunyai keyakinan adanya para buddha sebagai guru
para dewa dan manusia dan dipandang sebagai makhluk sempurna yang bersifat
transenden
43. Konsep
yang absolut.
44. Bodhicitta.
Bodhicitta
: kesadaran Buddha yang dimiliki setiap makhluk, sebagai fondasi , sumber dari
segala munculnya kebaikan, sumber dari segala usaha dan kebahagiaan serta
sumber kesucian.
Bodhicitta dibagi dalam 2 bagian :
1. Bodhipranidhi Citta : tingkat persiapan pencapaian kebuddhaan
2. Bodhi prasthana Citta : tingkat pelaksanaan sesungguhnya dengan melaksanakan paramita
Bodhicitta dibagi dalam 2 bagian :
1. Bodhipranidhi Citta : tingkat persiapan pencapaian kebuddhaan
2. Bodhi prasthana Citta : tingkat pelaksanaan sesungguhnya dengan melaksanakan paramita
45. Fenomena
manusia.
46. 4
janji luhur bodhisatta.
47. 4
doktrin utama aliran yogacara.
48. 3
pengetahuan svabhava.
49. Pengertian
tantra.
50. 3
bagian tantra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar