BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Seiring degan perkembagan masyarakat kontemporer
yang ditandai oleh perubahan-perubahan yang sagat cepat dalam berbagai dimensi
kehidupan individu, Psikoligi perkembagan semakin dirasakan kegunaannya oleh masyarakat.
Masyarakat semakin menyadari betapa individu, Anak-anak, Remaja, dan bahkan
orang dewasa yang hidup pada era modern sekarang ini berada pada masa-masa yang
sulit. Meghadapi individu yang berada dalam masa-masa sulit demikian.Jelas
membutuhkan pemahaman tentang psikologi perkembagan.
Umumnya ahli psikologi perkembangan membatasi periode masa
bayi dalam 2 tahun pertama dari periode pascanatal. Masa bayi ini disebut juga sebagai
periode vital, karena kondisi fisik dan psikologis bayi merupakan fondasi yang
kokoh bagi perkembangan dan pertumbuhan.
Selama beberapa bulan, masa bayi, ketidak berdayaan itu beangsur-angsur
menurun. Dari hari kehari, minggu ke minggu, dan bulan ke bulan, bayi semakin
memperlihatkan kemandirian, sehingga pada saat masa bayi berakhir, yaitu
kira-kira pada usia 2 tahun, ia telah menjadi seorang manusia yang berbeda
dengan kondisi awal masa bayi.(Desita bandung 2006 hal 91)
B. RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatasa penyusun dapat merumuskan
masalah sebagai
berikut:
1.
Tahap- tahap
perkembangan fisik pada masa bayi ?
2.
Tahap- tahap
perkembangan kognitif pada masa bayi?,
3.
Tahap- tahap
perkembangan psikologis pada masa bayi?
C.
TUJUAN
Penulisan makalah ini bertujuan agar mahasiswa/mahasiswi
dapat mengetahui dan mengerti tentang perkembangan psikologis pada masa bayi. Dan
memberikan pemahaman kepada masyarakat luas, dengan megetahui perkembagn bayi
maka masyarakat akan tahu proses perkembagan bayinya hingga mencapai tahap
dewasa.
D. MANFAAT
Memberikan wawasan dan pemahaman tentang sejarah perjalanan
hidup kita sendiri sebagai bayi, Kanak-kanak,Remaja, dewasa atau usia lanjut.
Lebih dari itu, Psikologi perkembagan juga sangat berguna bagi pegambil
kebijaksanaan dalam merumuskan program-program bantuan bagi anak-anak dan
remaja. Dalam berbagai tahap kehidupan, Mulai dari konsepsi hingga menjelang
kematian.Mempelajari psikologi perkembagan tidak hanya berguna bagi orang tua
atau guru dalam memberikan pelayanan dan pendidikan kepada anak sesuai dengan
tahap perkembagannya, Melainkan juga berguna daloam memahami diri kita sendiri
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan masa bayi
Perkembangan masa bayi ini disebut juga sebagai periode
vital, karna kondisi fisik dan psikologis bayi merupakan pondasi yang kokoh bagi
perkembangan dan pertumbuhan selanjutnya.
Pada saat dilahirkan bayi berada dalam kondisi yang sangat
lemah dan tidak berdaya.selama beberapa bulan massa bayi, ketidak berdayaan itu
berangsur-angsur menurun. Dari hari kehari, minggu ke minggu dan bulan ke
bulan, bayi semakin memperlihatkan kemandirian, sehingga pada saat masa bayi
berakhir, yaitu kira-kira pada usia 2 tahun, ia telah menjadi seorang manusia
yang berbeda dengan kondisi awal masa bayi.
1. Perkembagan Fisik
Perkembangan fisik bayi
berlangung sangat ekstensif. Pada saat lahir, bayi memilki kepala yang sangt
besar dibandingkan dengan bagian tubuh lain. Bayi juga memiliki refleks yang
didominasi oleh gerakan-gerakan yang terus berkembang. Dalam rentang waktu 12 bulan,bayi-bayi
dapat duduk, berdiri, membungkuk, memanjat dan bahkan berjalan. Kemudian,
selama tahun kedua, pertumbuhan fisiknya melambat, tetapi pada
kegiatan-kegiatan seperti belajar dan memanjat pertumbuhanya justru berlangsung
cepat. Perkembangan fisik meliputi:
a. Tinggi dan Berat
Pada saat dilahirkan, panjang rata-rata bayi adalah 20 inc atau 50 cm,
dengan berat 3,4 kg. dibandingkan dengan ukuran tubuh orang dewasa, panjang
bayi lebih dekat dari pada beratnya. Panjang bayi yang 20 inci menunjukkan lebih
dari suatu perempat tinggi prang dewasa, Sedagkan 3,4 kg beratnya menunjukkan
hanya sebagian kecil dari berat badan orag dewasa.
2. Perkembangan refleks
Pada masa bayi,
terlihat gerakan – gerakan spontan, yang disebut “refleks”. Refleks adalah gerakan-gerakan
bayi yang bersifat otomatis dan tidak terkodinir sebagai reaksi terhadap
rangsangan tertentu serta memberi bayi respon penyesuaian diri terhadap
lingkungannya.
a.
Refleks menghisap dan
mencari
Refleks mencari
terlihat ketika pipi bayi disentuh dan diusap dengan lembut, maka ia langsung
merespon ddengan memalingkan kepalanya kearah pipi yang disentuh.
b.
Refleks moro
Refleks moro adalah
suatu respon tiba-tiba dari bayi yang baru lahir sebagai akibat adanya suara atau
gerakan yang mengejutkanya.
c.
Refleks menggenggam
Refleks menggenggam
terjadi ketika suatu menyentuh telapak tangan bayi, dan bayi akan merespon
dengan cara menggenggam dengan kuat. Refleks menggenggam merupakan langkah awal
bagi bayi untuk lebih memudahkan melakukan aktifitas menggenggam, selanjutnya
yang lebih disengaja.
3. Rangkaian Tinkahlaku dan Keadaan Bayi
a) pola tidur dan bangun
salah satu fungsi otak adalah mengontrol keadaan tidur dan
bangun. Jadi, otak mengatur jumlah rangsangan yang diterima bayi, baik secara
internal maupun ekternal
b) pola makan dan minum
perkembangan fisik bayi tergantung pada makanan yang baik
selama 2 tahun pertama. Sesuai dengan berat badannya, Bayi harus megkonsumsi
makanan yang jauh lebih banyak dibandingkan degan orang dewasa atau anak-anak.
c) Pola buang air
Buang air
yang terkendali merupakan suatu bentuk keterampilan fisik dan motorik yang
harus dicapai oleh bayi. Ketyika baru dilahirkan, bayi belum mampu megendalikan
baug air, sehingga buang air setiap saat. Pada usia 4 bulan interval buang airnya
sudah bisa diramalkan.
B. Perkembagan
Keterampilan Motorik
Keterampilan motorik adalah
gerakan-garakan tubuh atau bagian-bagian tubuh yang disengaja, Otomatis, cepat
dan akurat. Keterampilan motorik ini dapat dikelompokkan menurut ukuran
otot-otot dan bagian-bagian badan yang terkait, yaitu:
a) ketrampilan
motorik halus
ketrampilan
motorik halus meliputi otot-otot kecil yang ada diseluruh tubuh, seperti
menyentuh dan memegang. Bayi dilahirkan dan dilengkapi seperangkat komponen
penting yang kelak akan menjadi gerakan-gerakan lengan, tangan dan jari yang
terkodinir dengan baik.
b) ketrampilan
motorik kasar
ketrampilan
motorik kasar meliputi ketrampilan otot-otot besar lengan, kaki, dan batang
tubuh, seperti berjalan dan melompat.
C. Perkembangan Konsepsi
Menurut Chaplin (2002), konsepsi adalah proses pengambaran
idea tau proses berfikir.untuk mengetahui apa yang sedang difikirkan oleh bayi ternyata lebih sulit dibandingkan
mengetahui apa yang dilihatnya. Namun piaget misalnya, berusaha mengetahui
proses berfikir bayi dengan menggunakan cara mencari kegiatan yang simbolis,
seperti menggunakan suatu gerakan untuk menujukan sesuatu.dalam hal ini, piaget
mencoba mengamati putrinya yang berusia 6 bulan memperhatikan sebuah mainan
yang sudah dikenalinya disuatu tempat yang baru. Ketika berhadapan dengan
sebuah mainan, bayi biasanya akan menendangnya. Bayi akan melakukan gerakann
yang sama,jika melihat ditempat
lain.peneliti-peneliti ini percaya bahwa bayi lahir dengan membawa
kemampuan-kemampuan ini atau tekah memperolehnya sejak awal perkembangan
mereka.
D. Perkembangan Bahasa
Semua manusia yang
normal dapat menguasai bahasa, sebab sejak lahir manusia telah memiliki
kemampuan dan kesiapan untuk mempelajari bahasa dengan sendirinya. Hal ini
terlihat bahwa manusia tidak memerlukn banhyak usaha untuk mampu berbicara.
Orang yang dalam jangka waktu cukup lama terus-menerus mendengar pengucapan
suatu bahasa, biasanya ia akan mampu mengucapkan bahasa tersebut tanpa
instruksi khusus atau direncanakan.
Bahkan menurut
Havighurts (1984), kemampuan menguasai bahasa, dalam arti belajar membuat
suara-suara yang berarti dan berhubangan dengan orang lain melalui pengguaan
suara-suara itu, merupakan salah satu tugas perkembangan yang harus dicapai
pada masa bayi hal ini adalah karena urat-urat syaraf dan otot-otot aalat
bicara sudah berkembang baik sejak
lahir. Jadi, sesungguhnya bayi sudah menunjkan kemampuan khusus berbahasa,
termasuk menyeleksi perhatian, membedakan suara, meniru aspek-aspek
pembicaraan, mengsingkronkan gerakan dengan nada suara dan lebih khusus lagi
kemampuan memahami fonem.
Suara pertama yang
diucapkan oleh seorang bayi adalah tangisan. Menangis adalah salah satu cara
pertama bagi bayi untuk berbicara dengan dunia luar. Merlalui tangisan, bayi memberitahukan
kebutuhanya kepada orang lain,seperti untuk menghilangkan rasa lapar, pedih,
lelah, dan keadaan tubuh yang tidak menyenangkan lainya. Agar “pembicaraan’.
Tersebut lebih mudah dipahami oleh orang lain, alam menyediakan perbedaan
kwalitas suara tangis, sehingga pada mimnggu ke-3 atau bke-4 dapat diketahui
apa maksud tangisan bayi melalui nada,intensitas dan gerakan-gerakan badan yang
menyertainya.
Selama bulan-bulan
pertama kehidupantya, bayi juga banyak mengeluarkan suara-suara sederhana, seperti:
merenggek, menjerit, meguap,bersin, mengeluh, batuk dll. Kemudian pada usia
kira-kira 1 minggu, 6 bulan, bayi mulai memperlihatkan suatu minat terhadap
suara, beermain dengan air liur, dan merespon suara, seperti “ goo-goo” dan
“gaa-gaa”. Ocehan-ocehan ini berbeda-beda sesuai dengan sikon. Dan pada usia kira-kira 9 hingga 12 bulan, bayi mulai
memahami pelajaran, seperti “ daah” ketika kita mengucapkan selamat tinggal.
E. Perkembangan Psikososial
Berhubungan dengan
perubahan-perubahan perasaan atau emosi dan kepribadian serta perubahan dalam
bagaimana individu berhubungan dengan orang lain. Sebagai bayi yang sedang
tumbuh menjadi lebih dewasa, dia memiliki kedekatan dan ketrikatan emosional
dengan orang-orang yang penting dalam hidupnya. Dalam uraian berikut akan
dikemukakan beberapa hal penting yang berkaitan dengan perkembangan psiksosial
pada masa bayi, diantaranya emosi, temperamen, dan keterikatan.
1. Perkembangan Emosi
Emosi adalah sebuah
istilah yang sudah populer, para ahli,menyimpulkan bahwa emosi dapat diartikan
sebagai perasaan atau afeksi tang melibatkan kombinasi antara gejolak
fisiologis(seperti denyut jantung yang cepat) dan perilaku yang tampak(seperti
senyum). Berdasarkan system klasifikasi Carroll Izard, diketahui beberapa
ekspresi emosi selama masa bayi, yaitu: kegembiraan tertawa diekspresikan pada
usia 4 bulan, ketakutan pada usia 5-8 bulan, dan emosi-emosi yang lebih rumit
seperti malu, kebingungan,rasa bersalah, cemburu,dan kebanggaan diekpresikan
selama anak belajar berjalan.
2. Perkembangan
Temperamen
Temperamen (tabiat
perangai) merupakan salah suatu dimensi psikologis yang berhubungan dengan
aktifitas fisik dan emosional serta merespon. Misalnya, anak usia 2 tahun yang
digolongkan secara ekstrem sebagai pemalu dan penakut, akan tetapi menjadi anak
yang pemalu dan penakut pada usia 8 tahun. Ini menunjukan adanya konsistensi
perkembangan temperamen sejak lahir. Ini ditentukan oleh faktor keturunan, terutama pola
pengasuhan orang tua.
3. Perkembangan
Attachment(keterikatan)
Bayi yang baru lahir
telah memiliki perasaan sosial,yakni kecenderungan alami untuk berinteraksi dan
melakukan penyesuaian sosial terhadap orang lain. Hal ini berkaitan erat dengan
kondisi bayi yang sangat lemah pada saat bayi, sehingga ia sangat membutuhkan
pengasuhan dari orang lain, untuk dapat mempertahankan hidupnya. Oleh sebab
itu, tidak heran kalau bayi dalam semua kebudayaan mengembangkan kontak dan
ikatan sosial yang kuat dangan orang yang mengasuhnya, terutama ibunya. Dibawah
ini adalah langkah-langkah pembentukan Attachment:
Usia 0-2 bulan, bayi tidak membeda-bedakan antara
orang-orang, dan menerima orang yang tidak dikenalnya.
Usia 2-7 bulan, bayi
mulai mengakui dan menyenangi orang-orang yang dikenal. Usia 7-24 bulan, bayi
telah mengembangkan keterikatan dengan ibu atau pengasuhnya, akan menangis
ketika ditinggalkan.
Usia 24-seterusnya, bayi merasa lebih aman dalam berhubungan
denagn pengasuh pertama,dan tidak bersedih sewaktu berpisah dengan ibunya.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan isi makalah ini penulis dapat menyimpulkan
bahwa perkembagan masa bayi, Merupakan suatu proses pertumbuhan bayi yang melalui barbagai tahap dari pertama lahir hingga mencapai tahap dewasa, Dan perkembagan manusia
dari awal kehidupan sampai kehidupan itu berakhir, Agar manusia dalam
berinteraksi sesuai dengan tahap perkembagan kehidupannya. Dan banyak para ahli
berpendapat tentang perkembagan masa bayi, Dimulai dari proses kelahiran hingga
mencapai tahap dawasa hingga kehidupan itu berakhir.
B.
Saran
Dengan adanya penulisan makala perkembagan masa bayi ini
penyusun berharap bagi mahasiswa/i dapat membaca dan mengetahui ciri-ciri
perkembagan masa bayi, Dan masyarakat luas pada umumnya agar dapat megerti bagaimana
proses perkembagan bayi.
DAFTAR PUSTAKA
Chaplin, J.P. 2002. Dictonari of Psychology, terj. Kartini
Kartono (cet Ke-8), Jakarta: Raja Granfindo Persada.
Gunarsa, singgih D. 1993. Dasar dan teori Perkembagan anak, Jakarta: BPK Gunung Mulia,
Hawari, Reni Akbar. 2001.
Psikologi Perkembagan
Anak: Mengenal Sifat bakat dan kemampuan anak, Jakarta: Gransindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar