Jumat, 27 April 2012

psikologi perkembagan




BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Seiring degan perkembagan masyarakat kontemporer yang ditandai oleh perubahan-perubahan yang sagat cepat dalam berbagai dimensi kehidupan individu, Psikoligi perkembagan semakin dirasakan kegunaannya oleh masyarakat. Masyarakat semakin menyadari betapa individu, Anak-anak, Remaja, dan bahkan orang dewasa yang hidup pada era modern sekarang ini berada pada masa-masa yang sulit. Meghadapi individu yang berada dalam masa-masa sulit demikian.Jelas membutuhkan pemahaman tentang psikologi perkembagan.


Umumnya ahli psikologi perkembangan membatasi periode masa bayi dalam 2 tahun pertama dari periode pascanatal. Masa bayi ini disebut juga sebagai periode vital, karena kondisi fisik dan psikologis bayi merupakan fondasi yang kokoh bagi perkembangan dan pertumbuhan.

Selama beberapa bulan, masa bayi, ketidak berdayaan itu beangsur-angsur menurun. Dari hari kehari, minggu ke minggu, dan bulan ke bulan, bayi semakin memperlihatkan kemandirian, sehingga pada saat masa bayi berakhir, yaitu kira-kira pada usia 2 tahun, ia telah menjadi seorang manusia yang berbeda dengan kondisi awal masa bayi.(Desita bandung 2006 hal 91)








B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatasa penyusun dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
1.                  Tahap- tahap perkembangan fisik pada masa bayi ?
2.                  Tahap- tahap perkembangan kognitif pada masa bayi?,
3.                  Tahap- tahap perkembangan psikologis pada masa bayi?

C. TUJUAN

Penulisan makalah ini bertujuan agar mahasiswa/mahasiswi dapat mengetahui dan mengerti tentang perkembangan psikologis pada masa bayi. Dan memberikan pemahaman kepada masyarakat luas, dengan megetahui perkembagn bayi maka masyarakat akan tahu proses perkembagan bayinya hingga mencapai tahap dewasa.

D. MANFAAT

Memberikan wawasan dan pemahaman tentang sejarah perjalanan hidup kita sendiri sebagai bayi, Kanak-kanak,Remaja, dewasa atau usia lanjut. Lebih dari itu, Psikologi perkembagan juga sangat berguna bagi pegambil kebijaksanaan dalam merumuskan program-program bantuan bagi anak-anak dan remaja. Dalam berbagai tahap kehidupan, Mulai dari konsepsi hingga menjelang kematian.Mempelajari psikologi perkembagan tidak hanya berguna bagi orang tua atau guru dalam memberikan pelayanan dan pendidikan kepada anak sesuai dengan tahap perkembagannya, Melainkan juga berguna daloam memahami diri kita sendiri


BAB II
PEMBAHASAN


A.  Perkembangan masa bayi
Perkembangan masa bayi ini disebut juga sebagai periode vital, karna kondisi fisik dan psikologis bayi merupakan pondasi yang kokoh bagi perkembangan dan pertumbuhan selanjutnya.
Pada saat dilahirkan bayi berada dalam kondisi yang sangat lemah dan tidak berdaya.selama beberapa bulan massa bayi, ketidak berdayaan itu berangsur-angsur menurun. Dari hari kehari, minggu ke minggu dan bulan ke bulan, bayi semakin memperlihatkan kemandirian, sehingga pada saat masa bayi berakhir, yaitu kira-kira pada usia 2 tahun, ia telah menjadi seorang manusia yang berbeda dengan kondisi awal masa bayi.
1. Perkembagan Fisik
Perkembangan fisik bayi berlangung sangat ekstensif. Pada saat lahir, bayi memilki kepala yang sangt besar dibandingkan dengan bagian tubuh lain. Bayi juga memiliki refleks yang didominasi oleh gerakan-gerakan yang terus berkembang. Dalam rentang waktu 12 bulan,bayi-bayi dapat duduk, berdiri, membungkuk, memanjat dan bahkan berjalan. Kemudian, selama tahun kedua, pertumbuhan fisiknya melambat, tetapi pada kegiatan-kegiatan seperti belajar dan memanjat pertumbuhanya justru berlangsung cepat. Perkembangan fisik meliputi:
a.  Tinggi dan Berat
Pada saat dilahirkan, panjang rata-rata bayi adalah 20 inc atau 50 cm, dengan berat 3,4 kg. dibandingkan dengan ukuran tubuh orang dewasa, panjang bayi lebih dekat dari pada beratnya. Panjang bayi yang 20 inci menunjukkan lebih dari suatu perempat tinggi prang dewasa, Sedagkan 3,4 kg beratnya menunjukkan hanya sebagian kecil dari berat badan orag dewasa.


2. Perkembangan refleks
Pada masa bayi, terlihat gerakan – gerakan spontan, yang disebut “refleks”. Refleks adalah gerakan-gerakan bayi yang bersifat otomatis dan tidak terkodinir sebagai reaksi terhadap rangsangan tertentu serta memberi bayi respon penyesuaian diri terhadap lingkungannya.
a.     Refleks menghisap dan mencari
Refleks mencari terlihat ketika pipi bayi disentuh dan diusap dengan lembut, maka ia langsung merespon ddengan memalingkan kepalanya kearah pipi yang disentuh.
b.    Refleks moro
Refleks moro adalah suatu respon tiba-tiba dari bayi yang baru lahir sebagai akibat adanya suara atau gerakan yang mengejutkanya.
c.     Refleks menggenggam
Refleks menggenggam terjadi ketika suatu menyentuh telapak tangan bayi, dan bayi akan merespon dengan cara menggenggam dengan kuat. Refleks menggenggam merupakan langkah awal bagi bayi untuk lebih memudahkan melakukan aktifitas menggenggam, selanjutnya yang lebih disengaja.
3. Rangkaian Tinkahlaku dan Keadaan Bayi
a) pola tidur dan bangun
salah satu fungsi otak adalah mengontrol keadaan tidur dan bangun. Jadi, otak mengatur jumlah rangsangan yang diterima bayi, baik secara internal maupun ekternal


b) pola makan dan minum
perkembangan fisik bayi tergantung pada makanan yang baik selama 2 tahun pertama. Sesuai dengan berat badannya, Bayi harus megkonsumsi makanan yang jauh lebih banyak dibandingkan degan orang dewasa atau anak-anak.

c) Pola buang air
              Buang air yang terkendali merupakan suatu bentuk keterampilan fisik dan motorik yang harus dicapai oleh bayi. Ketyika baru dilahirkan, bayi belum mampu megendalikan baug air, sehingga buang air setiap saat. Pada usia 4 bulan interval buang airnya sudah bisa diramalkan.

B. Perkembagan Keterampilan Motorik
Keterampilan motorik adalah gerakan-garakan tubuh atau bagian-bagian tubuh yang disengaja, Otomatis, cepat dan akurat. Keterampilan motorik ini dapat dikelompokkan menurut ukuran otot-otot dan bagian-bagian badan yang terkait, yaitu:
a)  ketrampilan motorik halus
        ketrampilan motorik halus meliputi otot-otot kecil yang ada diseluruh tubuh, seperti menyentuh dan memegang. Bayi dilahirkan dan dilengkapi seperangkat komponen penting yang kelak akan menjadi gerakan-gerakan lengan, tangan dan jari yang terkodinir dengan baik.
b)  ketrampilan motorik kasar
      ketrampilan motorik kasar meliputi ketrampilan otot-otot besar lengan, kaki, dan batang tubuh, seperti berjalan dan melompat.

C. Perkembangan Konsepsi
Menurut Chaplin (2002), konsepsi adalah proses pengambaran idea tau proses berfikir.untuk mengetahui apa yang sedang difikirkan  oleh bayi ternyata lebih sulit dibandingkan mengetahui apa yang dilihatnya. Namun piaget misalnya, berusaha mengetahui proses berfikir bayi dengan menggunakan cara mencari kegiatan yang simbolis, seperti menggunakan suatu gerakan untuk menujukan sesuatu.dalam hal ini, piaget mencoba mengamati putrinya yang berusia 6 bulan memperhatikan sebuah mainan yang sudah dikenalinya disuatu tempat yang baru. Ketika berhadapan dengan sebuah mainan, bayi biasanya akan menendangnya. Bayi akan melakukan gerakann yang sama,jika  melihat ditempat lain.peneliti-peneliti ini percaya bahwa bayi lahir dengan membawa kemampuan-kemampuan ini atau tekah memperolehnya sejak awal perkembangan mereka.

D. Perkembangan Bahasa
Semua manusia yang normal dapat menguasai bahasa, sebab sejak lahir manusia telah memiliki kemampuan dan kesiapan untuk mempelajari bahasa dengan sendirinya. Hal ini terlihat bahwa manusia tidak memerlukn banhyak usaha untuk mampu berbicara. Orang yang dalam jangka waktu cukup lama terus-menerus mendengar pengucapan suatu bahasa, biasanya ia akan mampu mengucapkan bahasa tersebut tanpa instruksi khusus atau direncanakan.
Bahkan menurut Havighurts (1984), kemampuan menguasai bahasa, dalam arti belajar membuat suara-suara yang berarti dan berhubangan dengan orang lain melalui pengguaan suara-suara itu, merupakan salah satu tugas perkembangan yang harus dicapai pada masa bayi hal ini adalah karena urat-urat syaraf dan otot-otot aalat bicara sudah berkembang baik  sejak lahir. Jadi, sesungguhnya bayi sudah menunjkan kemampuan khusus berbahasa, termasuk menyeleksi perhatian, membedakan suara, meniru aspek-aspek pembicaraan, mengsingkronkan gerakan dengan nada suara dan lebih khusus lagi kemampuan memahami fonem.
Suara pertama yang diucapkan oleh seorang bayi adalah tangisan. Menangis adalah salah satu cara pertama bagi bayi untuk berbicara dengan dunia luar. Merlalui tangisan, bayi memberitahukan kebutuhanya kepada orang lain,seperti untuk menghilangkan rasa lapar, pedih, lelah, dan keadaan tubuh yang tidak menyenangkan lainya. Agar “pembicaraan’. Tersebut lebih mudah dipahami oleh orang lain, alam menyediakan perbedaan kwalitas suara tangis, sehingga pada mimnggu ke-3 atau bke-4 dapat diketahui apa maksud tangisan bayi melalui nada,intensitas dan gerakan-gerakan badan yang menyertainya.
Selama bulan-bulan pertama kehidupantya, bayi juga banyak mengeluarkan suara-suara sederhana, seperti: merenggek, menjerit, meguap,bersin, mengeluh, batuk dll. Kemudian pada usia kira-kira 1 minggu, 6 bulan, bayi mulai memperlihatkan suatu minat terhadap suara, beermain dengan air liur, dan merespon suara, seperti “ goo-goo” dan “gaa-gaa”. Ocehan-ocehan ini berbeda-beda sesuai dengan sikon. Dan pada usia kira-kira 9 hingga 12 bulan, bayi mulai memahami pelajaran, seperti “ daah” ketika kita mengucapkan selamat tinggal.


E. Perkembangan Psikososial
Berhubungan dengan perubahan-perubahan perasaan atau emosi dan kepribadian serta perubahan dalam bagaimana individu berhubungan dengan orang lain. Sebagai bayi yang sedang tumbuh menjadi lebih dewasa, dia memiliki kedekatan dan ketrikatan emosional dengan orang-orang yang penting dalam hidupnya. Dalam uraian berikut akan dikemukakan beberapa hal penting yang berkaitan dengan perkembangan psiksosial pada masa bayi, diantaranya emosi, temperamen, dan keterikatan.
1. Perkembangan Emosi
Emosi adalah sebuah istilah yang sudah populer, para ahli,menyimpulkan bahwa emosi dapat diartikan sebagai perasaan atau afeksi tang melibatkan kombinasi antara gejolak fisiologis(seperti denyut jantung yang cepat) dan perilaku yang tampak(seperti senyum). Berdasarkan system klasifikasi Carroll Izard, diketahui beberapa ekspresi emosi selama masa bayi, yaitu: kegembiraan tertawa diekspresikan pada usia 4 bulan, ketakutan pada usia 5-8 bulan, dan emosi-emosi yang lebih rumit seperti malu, kebingungan,rasa bersalah, cemburu,dan kebanggaan diekpresikan selama anak belajar berjalan.
2. Perkembangan Temperamen
Temperamen (tabiat perangai) merupakan salah suatu dimensi psikologis yang berhubungan dengan aktifitas fisik dan emosional serta merespon. Misalnya, anak usia 2 tahun yang digolongkan secara ekstrem sebagai pemalu dan penakut, akan tetapi menjadi anak yang pemalu dan penakut pada usia 8 tahun. Ini menunjukan adanya konsistensi perkembangan temperamen sejak lahir. Ini ditentukan  oleh faktor keturunan, terutama pola pengasuhan orang tua.
3. Perkembangan Attachment(keterikatan)
Bayi yang baru lahir telah memiliki perasaan sosial,yakni kecenderungan alami untuk berinteraksi dan melakukan penyesuaian sosial terhadap orang lain. Hal ini berkaitan erat dengan kondisi bayi yang sangat lemah pada saat bayi, sehingga ia sangat membutuhkan pengasuhan dari orang lain, untuk dapat mempertahankan hidupnya. Oleh sebab itu, tidak heran kalau bayi dalam semua kebudayaan mengembangkan kontak dan ikatan sosial yang kuat dangan orang yang mengasuhnya, terutama ibunya. Dibawah ini adalah langkah-langkah pembentukan Attachment:
Usia 0-2 bulan, bayi tidak membeda-bedakan antara orang-orang, dan menerima orang yang tidak dikenalnya.
Usia 2-7 bulan, bayi mulai mengakui dan menyenangi orang-orang yang dikenal. Usia 7-24 bulan, bayi telah mengembangkan keterikatan dengan ibu atau pengasuhnya, akan menangis ketika ditinggalkan.
Usia 24-seterusnya, bayi merasa lebih aman dalam berhubungan denagn pengasuh pertama,dan tidak bersedih sewaktu berpisah dengan ibunya.



BAB III
PENUTUP


A. Simpulan
Berdasarkan isi makalah ini penulis dapat menyimpulkan
bahwa perkembagan masa bayi, Merupakan suatu  proses pertumbuhan bayi yang melalui barbagai tahap dari pertama lahir  hingga mencapai tahap  dewasa, Dan perkembagan manusia dari awal kehidupan sampai kehidupan itu berakhir, Agar manusia dalam berinteraksi sesuai dengan tahap perkembagan kehidupannya. Dan banyak para ahli berpendapat tentang perkembagan masa bayi, Dimulai dari proses kelahiran hingga mencapai tahap dawasa hingga kehidupan itu berakhir.



B. Saran

Dengan adanya penulisan makala perkembagan masa bayi ini penyusun berharap bagi mahasiswa/i dapat membaca dan mengetahui ciri-ciri perkembagan masa bayi, Dan masyarakat luas pada umumnya agar dapat megerti bagaimana proses perkembagan bayi.






DAFTAR PUSTAKA

Chaplin, J.P. 2002. Dictonari of Psychology, terj. Kartini Kartono (cet Ke-8), Jakarta: Raja Granfindo Persada.

Gunarsa, singgih D. 1993. Dasar dan teori Perkembagan anak, Jakarta: BPK Gunung Mulia,

Hawari, Reni Akbar. 2001. Psikologi Perkembagan Anak: Mengenal Sifat bakat dan kemampuan anak, Jakarta: Gransindo





Tidak ada komentar:

Posting Komentar